BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Ilmu filsafat sebetulnya banyak aliran atau paham, diantaranya seperti
aliran renaisance, rasionalisme, idealisme, empirisme, pragmatisme, existentialisme,
dan masih banyak lagi. Antara aliran atau paham yang satu dan yang lainnya ada
yang saling bertentangan dan ada pula yang memiliki konsep dasar sama. Akan
tetapi meskipun bertentangan, bukanlah untuk saling dipertentangkan. Justru
dengan banyaknya aliran atau paham yang sudah diperkenalkan oleh tokoh-tokoh filsafat,
kita dapat memilih cara yang pas dengan persoalan yang sedang kita hadapi.
Antara aliran atau paham yang satu dengan yang lainnya dapat saling mendukung.
Seperti penyelesaian masalah yang sederhana misalnya, kita bisa menggunakan
logika klasik, untuk menggali ilmu-ilmu yang ada di alam, kita dapat
menggunakan cara empirisme, untuk membantu pemahaman bisa menggunakan paham
rasionalisme, dan untuk persoalan yang kompleks kita dapat menggunakan teorinya
idealisme (dialektika).
C. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa
pertanyaan yang akan dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan dan penyelesaian
makalah. Diantaranya yaitu :
1. Apa yang
dimaksud dengan idealisme?
2. Ada berapakah bagian
idealisme itu ?
D. Tujuan Masalah
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu sosial dasar, tapi juga
bertujuan diantaranya untuk :
1. Untuk mengetahui
pengertian idealisme
2. Untuk
mengetahui bagian dari idealisme itu
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Idealisme
Idealisme dalam filsafat dikatakan bahwa realitas itu terdiri dari
ide-ide pikiran, jiwa, dan bukan benda material atau tenaga. Jiwa adalah riil
dan materi adalah produk sampingan. Alam tidak dapat berdiri sendiri. Kesatuan
organik dari alam ditekankan. Manusia harus hidup dalam keharmonisan dengan
alam. Alam mempunyai arti dan maksud. Atau dengan kata lain, idealisme adalah
aliran filsafat yang menekankan “idea” (dunia roh) sebagai objek pengertian dan
sumber pengetahuan. Idealisme berpandangan bahwa segala sesuatu yang dilakukan
oleh manusia tidaklah selalu harus berkaitan dengan hal-hal yang bersifat
lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip kerohanian (idea). Oleh sebab itu,
idealisme sangat mementingkan perasaan dan fantasi manusia sebagai sumber
pengetahuan.
Tegasnya, idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami.
Tegasnya, idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami.
B. Bagian-bagian Idealisme
Menurut Ahmad Agung yang dikutip dari bukunya Juhaya S. Pradja (1987 :
38) ada beberapa jenis idealisme, diantaranya :
1)
Idealisme subjektif atau juga disebut immaterialisme,
mentalisme, dan fenomenalisme. Seorang idealis subjektif akan mengatakan bahwa
akal, jiwa, dan persepsi-persepsinya atau ide-idenya merupakan segala yang ada.
Objek pengalaman bukanlah benda material; objek pengalaman adalah persepsi.
Oleh karena itu benda-benda seperti bangunan dan pepohonan itu ada, tetapi
hanya ada dalam akal yang mempersepsikannya.
2)
Idealisme subyektif adalah filsafat yang berpandangan
idealis dan bertitik tolak pada ide manusia atau ide sendiri. Alam dan
masyarakat ini tercipta dari ide manusia. Segala sesuatu yang timbul dan
terjadi di alam atau di masyarakat adalah hasil atau karena ciptaan ide manusia
atau idenya sendiri, atau dengan kata lain alam dan masyarakat hanyalah sebuah
ide/fikiran dari dirinya sendiri atau ide manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Idealisme adalah aliran filsafat yang menekankan “idea” (dunia roh) sebagai objek pengertian dan sumber pengetahuan. Idealisme berpandangan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia tidaklah selalu harus berkaitan dengan hal-hal yang bersifat lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip kerohanian (idea). Oleh sebab itu, idealisme sangat mementingkan perasaan dan fantasi manusia sebagai sumber. Atau idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami.
2. Bagian-bagian Idealisme adalah Idealisme subjektif, Idealisme objektif, dan Idealisme individual
1. Idealisme adalah aliran filsafat yang menekankan “idea” (dunia roh) sebagai objek pengertian dan sumber pengetahuan. Idealisme berpandangan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia tidaklah selalu harus berkaitan dengan hal-hal yang bersifat lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip kerohanian (idea). Oleh sebab itu, idealisme sangat mementingkan perasaan dan fantasi manusia sebagai sumber. Atau idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami.
2. Bagian-bagian Idealisme adalah Idealisme subjektif, Idealisme objektif, dan Idealisme individual
B. Saran
Kemapuan manusia untuk bernalar dan membakukan penalaran tidak tak terbatas.
Oleh karenanya manusia selain membutuhkan manusia lainnya tetapi juga selalu
membutuhkan yang selain manusia. Jadi, jika suatu saat kita ragu untuk
memutuskan suatu perkara atau kesulitan dalam menghadapi sebuah persoalan, kita
dapat meminta tolong kepada yang memilki kemampuan tak terbatas.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu diminta pertanggungjawabannya”. (Qu’ranSurat
17 : 36
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu diminta pertanggungjawabannya”. (Qu’ran
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Agung,
2007 Diktat Filsafat Umum, Institut Agama Islam Darussalam, Ciamis,
Abidin, Zainal, 2001 Filsafat Manusia, Rosdakarya, Bandung
Abidin, Zainal, 2001 Filsafat Manusia, Rosdakarya, Bandung
Juhaya S.
Pradja,1987 filsafat ilmu tentang idealisme Kanisius, Yogyakarta.
Suseno, Frans
Magnis, 1992 Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, Kanisius, Yogyakarta.
Sugiharto, I.
Bambang, 1996 Postmodernisme Tantangan bagi Filsafat Kanisius,Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar