Halaman

Selasa, 25 November 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau infor¬masi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu Sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan ke¬mampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengaiar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar dengan menyiapkan ke¬giatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran. Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip penggunaan dan pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang akan dibahas tersebut akan mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lem¬baran lepas), media berbasis visual (buku, charts, gra¬fik, peta, figur/gambar, transparansi, film bingkai atau slide), media berbasis audio-visual (video, film, slide ber¬sama tape, televisi), B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan media berbasis manusia? 2. Apa yang dimaksud dengan media berbasis cetakan? 3. Apa yang dimaksud dengan media berbasis visual? 4. Apa yang dimaksud dengan media berbasis audio visual? 5. Apa yang dimaksud dengan media berbasis komputer? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media berbasis manusia! 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media berbasis cetakan! 3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media berbasis visual! 4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media berbasis audio visual! 5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media berbasis computer! BAB II PEMBAHASAN A. MEDIA BERBASIS MANUSIA Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media manusia ini bermafaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar. Dalam penggunaan media berbasis manusia, ada dua teknik efektif yang dapat digunakan, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Sedangkan teknik bertanya ala Socrates adalah penjelasan konsep-konsep dan gagasan-gagasan melalui penggunaan pertanyaan- pertanyaan pancingan. Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia adalah rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif mendorong partisipasi siswa dan jika di gunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil belajar dan pengalihan pengetahuan. Pembelajaran interaktif dapat direalisasikan dalam beberapa bentuk diantaranya adalah: 1. Pembelajaran partisipatori, yaitu jenis pembelajaran yang dimulai dengan sesi curah pendapat dari seluruh siswa. 2. Pembelajaran main peran, yaitu pembelajaran yang dimulai dengan main peran yang diberi tahapan dengan pelaku yang terdiri atas siswa dengan sukarela. 3. Pembelajaran kuistim, dimulai dengan mengumumkan bahwa akan ada kuis pada akhir pelajaran. 4. Pembelajaran kooperatif, dimulai dengan menciptakan tim-tim atau kelompok- kelompok yang bertanggung jawab untuk saling mengajar pengetahuan atau keterampilan khusus. 5. Debat terstruktur, yaitu pembelajaran dengan menguraikan sebuah isu atau tema kepada siswa untuk selanjutnya diperdebatkan oleh kelompok-kelompok siswa dengan argumentasi yang mendukung timnya. 6. Pembelajaran 99 detik, merupakan rancangan pembelajaran yang membantu siswa memproses informasi dengan meminta siswa mengorganisasikan secara singkat informasi kedalam penyajian yang tidak lebih dari 99 detik. Dalam penggunaan media berbasis manusia ada beberapa pengunaan yang saya sukai dan tidak saya sukai : 1. Guru efektif siswa pasif, seharusnya siswa efektif dan guru monitoring. 2. Ketika kuistim sebagian guru memarginalkan siswa yang tidak faham. 3. Pembelajaran 99 detik ini menurut pengalaman saya penekanan. 4. Konsep pembelajaran debat berstruktur yang dilakukan oleh guru saya itu sangat merubah mindset fikir saya. B. MEDIA BERBASIS CETAKAN Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penntun, jrnal, majalah, dan lemaran lepas. Teks berbasis cetakan menurut Eam Eleme yang perlu diperhatikan pada saat meratang, yaitu : konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.  Konsistensi a. Gunaka konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf; b. Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.  Format a. Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai. b. Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel se¬cara visual. c. Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara visual.  Organisasi a. Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa/ pernbaca mengenai di mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas, bagian atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisi¬nya dalam teks secara keseluruhan. b. Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh. c. Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.  Daya Tarik Perkenalkan setiap bab atau bagian barn dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.  Ukuran Huruf a. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya. b. Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu sulit.  Ruang (spasi) Kosong a. Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk: 1. Ruangan sekitar judul; 2. batas tepi (marjin); batas tepi yang luas me¬maksa perhatian siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman; 3. spasi antar-kolom; semakin lebar kolomnya, se¬makin luas spasi di antaranya; 4. permulaan paragraf diindentasi; 5. penyesuaian spasi antarbaris atau antar para¬graf. a) Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbatasa. b) Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan. c) Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga media berbasis teks ini menjadi interaktif. Petunjuk berikut yag dapat membantu menyiapan media berbasis tes yang interaktif. b. Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai. c. Pertimbangkan hasil analisis respons siswa. d. Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan e. Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba, atau simulasi. Dalam materi pembelajaran berbasis cetakan yang terkesan adalah salah satu buku materi yang difoto copy, itu cetakannya tidak berstruktur dan font size tulisannya terlalu kecil. C. MEDIA BERBASIS VISUAL Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual juga dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk menyakinkan terjadinya proses informasi.  Bentuk visual bisa berupa : a. Gambar representasi seperti gambar, lukisan, b. Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi c. Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruag antara unsur-unsr isi materi. d. Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yag menyajikan suatu gambaran. Adapu beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut : 1. Usahakan visal it sederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram. 2. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. 3. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. 4. Guaka gambar untuk melukiskan perbedaa konsep-konsep, misalnya dengan meampilka konsep-konsep yang divisualka itu secara menampilkan berdampingan. 5. Hindari visual yang tak berimbang. 6. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual. 7. Visual yang di proyeksikan hars dapat terbaca da mudah dibaca. 8. Visual, huususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks. 9. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dan unsuur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi. 10. Warna harus di gunakan secara realistik. 11. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen. Dalam pembelajaran media berbasis visual yang masih terekam dalam ingatan saya adalah ketika saya ditunjuk untuk mencari peta Indonesia khususnya peta Madura saya tidak conviedent sehingga saya salah menunjukkan. D. MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL Media audio visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancagan, dan penelitian. Naskah yang mejadi baha arasi disarig dari isi pelajaran yang kemudian disintesis kedalam apa yang ingi ditujkkan dan dikatan. Narasi ini merupakan penuntutan bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. Berikut adalah beberapa petunjuk praktis utuk menulis naskah narasi. a. Tulis singkat, padat, dan sederhana. b. Tulis seperti meulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah diingat. c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap d. Hindari istilah tekhnis, kecuali jika istilah itu diberikan batasan atau digambarkan. e. Tulislah dalam kalimat aktif. f. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. g. Setelah menulis narasi itu dengan suara keras. h. Edit dan revisi naskah arasi itu sebagaimaa perlnya. Stroryboard dikembangka denga memperhatikan beberapa petunjuk dibawah ini. a. Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi pelajaran, dan mulai membuat sketsanya. b. Pikiran bagian yang akan diperankan audio dalam paket program. Audio bisa dalam bentuk : diam, sound effect khusus, suara latar belakang, musik, dan narasi. Kombinasi suara akan dapat memperkaya paket program itu. c. Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam story board d. Kumpulan dan paparan semua storyboard sehingga Dalam penerapan metode pembelajaran media audio visual selama saya belajar saya tidak suka sekali ketika guru hanya menyalakan music dan rame-rame didalam kelas sehingga saya tidak konsen belajar materi yang lain. E. MEDIA BERBASIS KOMPUTER Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction (CMI). Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer. Media berbasisi komputer memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi: a. Penggunaan multimedia presentasi Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran serta menarik minat peserta didik. Presentasi merupakan salah satu metode pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis komputer. b. CD Multimedia Interaktif CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer Based Instructuion (CBI) dan Computer Assisted Instructuion (CAI.) Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis. Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan adalah “tutorial”. Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi dengan cepat dan menarik. Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya. Penggunaan tutorial melalui CD interaktif lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkanhardware. Misalnya tutorial Microsoft Office Word, Access, Excel, dan Power Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut dapat langsung dipraktekkan oleh siswa terhadap siftware tersebut. Terdapat juga fungsi repeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh. c. Video Pembelajaran Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain. d. Internet Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Peserta didik dapat menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya. Peserta didik dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa dapat belajar bekerjasama satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya. Dalam media pembelajaran berbasis computer, sering membuat saya asing mendengarnya karena semasih saya belajar di bangku MA saya tidak pernah belajar computer sehingga saya tidak tau bagaimana cara mengoperasikan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Media berbasis manusia adalah media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah megubah sikap atau ingin, secara lagsung terlibat degan pemantauan pembelajaran siswa. Media berbasis cetaan umumnya dikenal adalah buku teks, buku penonton, jurnal, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan merut enam elemen yang perlu diperhatikan apa saat merancang, yaitu kontensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong. Media berbasis visual dapat memperlancar pemahaman.(melalui elaburasi strutur dan organisasi) memperkuuat ingata visual dapat pula meumbhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Media Berbasis Audio Visual, salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual, salah sat pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian. B. Saran Demikianlah pembuatan makalah ini, penulis juga menyadari makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan maka dari pada itu penulis mengharapkan kritiik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah yang akan datang akan lebih bauk lagi. Kritik dan saran penulis ucapkan terima kasih. DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri.2009.Media Pembelajaran. Surakarta : Lembaga Pengembangan Pendidikan. Arsyad, Azhar. 2010.Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.